Kedatangan bulan Ramadhan pasti sangat ditunggu bagi umat Islam, berpuasa untuk menahan lapar dan haus selama kurang lebih 12 jam setiap harinya selama satu bulan penuh pun dijalani dengan sukacita. Selain untuk keperluan ibadah, tidak sedikit yang menjadikan puasa sebagai momentum untuk memperbaiki pola makan agar lebih teratur dan sehat. Sebaliknya, banyak juga yang ‘kecolongan’ dan tanpa sadar membuat ibadah puasa menjadi penimbun lemak jahat, kolestrol berlebih, dan hal-hal buruk lain khususnya yang diperoleh dari rutinitas setiap berbuka puasa.

Namun tidak perlu khawatir, berikut beberapa tips jitu memilih menu makanan selama bulan Ramadhan yang sekaligus dapat Anda jadikan proses pembiasaan diri memiliki pola makan sehat setiap saat!


Menu Halal Yang disarankan Saat Berbuka Puasa :

1. Awali dengan makanan yang kaya akan kandungan Potasium yaitu Kurma

Usai menahan lapar dan haus selama berjam-jam, tubuh berhak mendapatkan asupan makanan pembuka yang mampu mengembalikan energi yang hilang secara instant. Makanan khususnya buah yang kaya kandungan potasium adalah pilihan yang terbaik. Ini bisa Anda temukan pada Kurma, si kecil dengan kandungan energi berlimpah. Konsumsi dua butir kurma cukup untuk membuat Anda kembali bertenaga dan terhidrasi dengan baik. Anda juga dapat sesekali menyulap kurma menjadi variasi hidangan berbuka lainnya agar tidak jenuh.

2. Pastikan kandungan cairan dalam tubuh tetap terjaga.
Dan meminum banyak air bukanlah satu-satunya cara, meskipun itu adalah hal yang utama. Kombinasikan kebiasaan meminum air mineral sebanyak-banyaknya dengan mengonsumsi buah-buahan yang mengandung banyak cairan seperti Blewah, Semangka dan Pepaya. Hal ini bertujuan untuk menghindarkan diri Anda dari resiko buruk atas kekurangan cairan tubuh yakni dehidrasi.

3. Komposisi wajib makanan utama saat berbuka: karbohidrat, daging, dan sayur mayur. Komposisi paling ideal yang dapat Anda miliki di atas piring menu utama berbuka antara lain:

Seperempat porsi Karbohidrat Kompleks.
Karbohidrat kompleks sangat baik bagi tubuh karena selain kaya serat dan nutrisi, karbohidrat jenis ini memiliki kadar gula yang jauh lebih stabil karena kandungan gula di dalamnya lebih sulit dicerna secara cepat. Energi yang diberikan pada tubuh pun akan bertahan lebih lama dan di waktu bersamaan, kadar kolestrol juga tetap terjaga. Temukan karbohidrat kompleks di beras merah, kentang rebus, pangan gandum, biji atau kacang-kacangan.
Seperempat porsi Lean Meat atau Daging Tanpa Lemak.
Daging penting untuk memberikan asupan protein yang cukup bagi tubuh. Namun, umumnya daging mengandung lemak jenuh yang pada tahapan tertentu akan membahayakan kesehatan jantung. Karenanya, beralih lah ke Lean Meat atau Daging Tanpa Lemak yang bisa Anda temui di dada ayam tanpa kulit, steak ikan, atau kerang.

Setengah porsi Sayur Mayur.
Jenis sayuran apapun baik untuk melengkapi setengah porsi dari menu makanan berbuka Anda. Namun alangkah lebih baiknya jika Anda mengutamakan sayur mayur yang memiliki kaya akan serat dan elemen-elemen jitu untuk proses hidrasi tubuh. Ini dapat Anda temukan di kebanyakan sayuran hijau seperti Bayam, Brokoli, mentimun hingga wortel. Konsumsi sayur mayur yang cukup selama bulan Ramadhan juga mampu menjaga kesehatan kulit dan membuat Anda terhindar dari konstipasti atau sembelit.

4. Menu camilan usai berbuka.
Dalam banyak situasi, sulit rasanya untuk berhenti mengonsumsi makanan usai berbuka puasa. Kerap muncul keinginan untuk makan hal lain terutama saat jam-jam menjelang tidur. Faktanya, Anda memang dianjurkan untuk tidak mengandalkan menu berbuka sebagai satu-satunya kesempatan memenuhi nutrisi untuk tubuh. Sederhananya, ngemil boleh kok! Kacang-kacangan bisa jadi pilihan yang paling tepat, khususnya yang tanpa olahan tambahan. Karena kandungan lemak yang wajar di dalamnya, kacang tergolong lebih cepat memberi efek kenyang tanpa harus makan banyak. Menu camilan lainnya antara lain yogurt rendah lemak, buah kering atau roti gandum.

Yang Perlu dihindari Ketika Berbuka Puasa :

1. Minuman berkarbonasi atau bersoda.
Sesegar apapun kedengarannya, minuman jenis ini dapat memicu naiknya asam lambung, resiko obesitas, hipertensi, hingga diabetes jika kita terbiasa mengonsumsinya saat berbuka puasa. Lagipula, apalah guna mereka jika air putih, air tebu atau air kelapa muda segar sudah cukup nikmat menjadi pemuas dahaga saat berbuka.

2. Makanan dengan kandungan gula berlebih.
Mengonsumsi makanan manis-manis seperti cokelat saat berbuka puasa dapat menghambat proses pencernaan dan ukuran perut pun terancam melebar. Perlu diingat juga, mengonsumsinya dapat memicu naiknya kadar glukosa dalam darah yang membuat Anda terus-terusan ingin memakannya. Idealnya, Anda baru dapat mengonsumsi manis-manisan seperti ini 2 hingga 3 jam setelah berbuka.

3. Goreng-gorengan.
Bagi sebagian masyarakat Indonesia, bukan berbuka puasa namanya kalau tidak ada goreng-gorengan di tengah-tengah menu santapan meskipun kita sadar bahwa gorengan membawa banyak kolestrol dan lemak jahat. Karena itu, bagi Anda yang memang tidak bisa terpisahkan dari gorengan, ingat tips berikut untuk membuat gorengan yang lebih sedikit kolestrol: selalu gunakan minyak bersih, goreng pada saat minyak dalam keadaan sangat panas (berbuih), dan tiriskan gorengan dengan sangat baik (gunakan tisu atau kertas penyerap minyak).