Dunia kuliner
kini telah berkembang begitu pesat. Seperti banyaknya gerai resto internasional
yang membuka cabangnya di Indonesia. Resto Jepang dan Korea kini sedang
banyak-banyaknya dibuka di berbagai pusat perbelanjaan. Memang, sih, beberapa
resto Jepang atau Korea menyatakan kalau resto mereka tidak menggunakan bahan
makanan mengandung babi, yang biasanya Anda lihat pada tulisan di depan toko
"no pork, no lard". Namun, sebagai konsumen Anda harus
pintar-pintar memilih, khususnya untuk konsumen muslim karena meski tidak
mengandung babi, beberapa bahan makanan lain ada yang tidak halal untuk dikonsumsi muslim. Contohnya seperti 5 bahan
makanan di bawah ini.
1. Angciu
Tidak hanya resto di pusat perbelanjaan saja, bahkan beberapa pedagang bakmi
kaki lima juga banyak yang masih menggunakan angciu. Angciu merupakan
air hasil dari fermentasi ketan dan tape, sejenis arak yang biasa digunakan
sebagai penyedap makanan. Proses fermentasi tersebut yang membuat angciu mengandung
alkohol. Biasanya makanan kas seperti negara Jepang, Cina, atau Korea banyak
yang menggunakan angciu.
2. Rum
Siapa yang tidak suka dengan kudapan manis seperti kue? Walau terlihat tidak
mengandung bahan yang haram untuk muslim, sering kali rum digunakan
dalam adonan kue, meski dalam jumlah yang sangat sedikit. Rum sendiri
termasuk salah satu bahan yang dapat memabukkan tergantung kadarnya, jadi sudah
pasti tidak halal untuk dikonsumsi muslim.
3. Mirin
Kuliner Jepang kini memang begitu mudahnya ditemui di Indonesia, tapi Ada perlu
teliti apakah makanan tersebut halal atau tidak. Sebab, hampir seluruh makanan
Jepang menggunakan bumbu pelengkap mirin. Mirin adalah
bumbu dapur, sejenis arak untuk memasak yang terdiri dari gula 40-50% dan
alkohol sekitar 14%.
4. Soy sauce
atau kecap asin
Selain mirin, biasanya masakan Jepang menggunakan soy sauce sebagai
pengganti garam. Meski sama seperti kecap yang terbuat dari kedelai, ada
beberapa soy sauce yang juga mengandung alkohol di
dalamnya.
5.
Gochujang
Buat Anda penggemar kuliner Korea tentu sudah tidak asing dengan gochujang atau
pasta cabai. Bisa dibilang gochujang hampir ditemui di setiap
kuliner Korea misalnya saja, tteokbokki, bibimbap,
atau jiggae. Gochujang terbuat dari fermentasi
tepung beras, gandum, dan bubuk cabai. Meski terlihat halal, sayangnya saat
fermentasi, alkohol menjadi bahan tambahan untuk mempercepat proses.
Jadi, saat Anda hendak makan di resto Jepang
dan Korea atau membeli makanan kemasan tidak ada salahnya untuk mengecek
terlebih dahulu bahan-bahan makanannya.
0 Komentar