Gotong royong toleransi beragama

 

Gotong Royong merupakan sikap kekeluargaan antar masyarakat untuk saling bahu membahu dan saling bergandengan tangan, serta bukanlah sikap yang mementingkan pribadi ataupun suatu kelompok masyarakat. Gotong Royong menjadi suatu kegiatan yang tumbuh secara alami di dalam masyarakat, yang pada akhirnya membentuk rasa toleransi antar masyarakat. Toleransi ini merupakan rasa saling menghargai dan saling tolong menolong antar sesama masyarakat. 

Toleransi ini tumbuh dan berkembang seiring dengan sikap kegotong-royongan antar masyarakat tanpa membeda-bedakan satu sama lain, sehingga semua elemen masyarakat bersatu padu dalam persatuan dan di anggap sama rata. Sikap Gotong Royong juga dapat terjalin dengan baik di antara umat beragama, sebagai bentuk sikap saling menghargai dan menghormati antar umat beragama. Meskipun berbeda agama yang di anut oleh masing-masing masyarakat, namun dengan menumbuhkan sikap Gotong Royong serta rasa Toleransi, dapat memupuk hubungan yang erat antar umat beragama.

Dengan adanya sikap Gotong Royong dan rasa Toleransi antar umat beragama, maka mereka akan dijauhkan dari konflik antar umat beragama serta tidak menimbulkan keinginan untuk menciptakan kelompok ataupun pribadi-pribadi yang menolak keberagaman agama. Memang agama merupakan kepercayaan akan Tuhan yang di anut oleh masing-masing masyarakat serta memiliki doktrin-doktrin yang berbeda-beda, jika mereka hanya fokus dengan doktrin masing-masing dan membeda-bedakannya dengan doktrin dari agama yang lainnya, maka akan timbul konflik yang sangat berkepanjangan. Oleh karena itu, umat beragama juga harus sadar diri bahwa dengan memiliki sikap Gotong Royong dan rasa Toleransi akan menjauhkan mereka dari konflik dan membuat mereka dapat hidup saling berdampingan satu sama lain.

Gotong Royong dan Toleransi merupakan bagian yang sama sekali tidak dapat dipisahkan, dimana ada sikap Gotong Royong maka disitu pasti akan tumbuh rasa Toleransi antar sesama, dan menumbuhkan kerja sama untuk saling bahu membahu mencapai tujuan bersama. Keberagaman agama yang di anut oleh masyarakat Indonesia, tidak menjadi persoalan untuk saling memiliki rasa toleransi, dan dengan keberagaman agama ini, umat beragama dapat bersatu padu serta menjadi cerminan kerukunan umat beragama dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Gotong royong dan toleransi ini, juga sebagai pokok untuk lebih saling menghargai antar umat beragama, sehingga tidak akan terjadi kasus yang serupa seperti kasus pengeboman tiga gereja di Surabaya. Karena, dalam diri masing-masing umat beragama sudah tertanam rasa kekeluargaan yang erat dan memiliki rasa toleransi antar sesama. Sehingga, dari rasa kekeluargaan, toleransi dan gotong royong antar umat beragama ini pun, akan menunjukkan ciri khas masyarakat Indonesia yang sebenarnya, serta menjadi rupa Natura Negara bagi Negara Indonesia

Bentuk-bentuk Gotong Royong antar umat beragama dapat tercerminkan dari kegiatan-kegiatan masyarakat, yang di kerjakan bersama secara aktual di tengah masyarakat. Dalam aktualisasi bentuk toleransi antar umat beragama ini, dapat semakin mempererat tali persaudaraan satu sama lain dan semakin mencerminkan sikap gotong royong. Bentuk-bentuk Gotong Royong tersebut dapat terlihat dari kegiatan :

Kerja bakti membersihkan lingkungan tempat ibadah saat menjelang Hari Raya.

Saling menjaga keamanan, ketertiban dan ketenangan ketika ada umat yang sedang menjalankan ibadahnya.

Mengucapkan Selamat Hari Rayasebagai wujud toleransi (saling menghormati) antar umat beragama.

Melalui bentuk-bentuk gotong royong seperti hal di atas, dapat semakin menumbuhkan rasa toleransi yang sangat kuat antar umat beragama satu sama lain. Gotong Royong itu sendiri telah menjadi kebiasaan yang tumbuh di tengah-tengah masyarakat Indonesia, yang serta mencerminkan Natura Negara Indonesia dalam kehidupan antar umat beragama. Jiwa gotong royong yang tumbuh dari antar umat beragama ini, akan membentuk suatu semangat kekeluargaan diantara mereka. Sehingga, dalam rasa kekeluargaan antar umat beragama, maka mereka akan saling timbul rasa perasaan untuk bersama-sama membangun dan bekerja sama dalam mewujudkan kerukunan dalam wajah Indonesia.

Gotong Royong yang dilakukan oleh umat antar agama ini, akan semakin memupuk kerukunan dalam bermasyarakat dan beragama dalam Negara Indonesia. Bentuk Gotong Royong yang menjadi suatu keutamaan yang telah tumbuh dalam diri masyarakat Indonesia, akan menumbuhkan rasa toleransi yang sangat kuat bagi masing-masing umat beragama. Dan dalam hal ini pula, umat beragama akan semakin tumbuh dan memiliki rasa kekeluargaan yang sangat erat. Sehingga tidak lagi timbul batasan-batasan untuk saling bersosialisasi ataupun untuk menyampaikan suatu inspirasi ataupun pendapat yang baik di muka masyarakat. Melalui bentuk-bentuk gotong royong dalam toleransi antar umat beragama, akan semakin membuka hati dan pikiran masyarakat betapa pentingnya dan indahnya hidup bersama dalam satu Negara Indonesia di tengah-tengah perbedaan dari masing-masing masyarakat ataupun kelompok agama tersebut.

Dengan perubahan zaman serta kondisi Bangsa Indonesia, yang semakin hari mempersoalkan masalah agama dan politik, memang akan sangat mudah untuk memunculkan suatu konflik antar agama. Namun, jika sejak awal masyarakat telah terbiasa terpupuk dengan sikap gotong royong dan rasa toleransi, maka hal tersebut tidak akan terjadi. Tetapi untuk mencegahnya dan mempertahankan rasa toleransi antar umat beragama tidak hanya berhenti disitu saja, ada beberapa hal juga yang perlu di mengerti dan diketahui oleh masing-masing masyarakat beragama untuk tetap mempertahankan rasa kekeluargaannya, yaitu dengan:

1.Tidak pandang bulu satu sama lain

Untuk menjaga keamanan dan ketertiban beragama dan bermasyarakat, untuk tidak saling pilih kasih satu sama lain, siapapun orangnya dan agamanya, kita haruslah tetap menerima dan saling tolong menolong satu sama lain, jika ada yang sedang kesulitan, baiklah kita membantu sejauh yang kita bisa.

2. Tidak memandang buruk suatu agama

Dalam beragama tentunya masing-masing agama memiliki doktrin yang berbeda-beda serta menjalankan dan mentaati doktrin tersebut dengan baik. Maka, sebagai masyarakat yang beragama dan tinggal bersama dalam satu Negara, sebaiknya untuk tetap saling menghargai dan menghormati apa yang dilakukan oleh umat beragama tertentu ketika menjalankan suatu hak dan kewajibannya. Serta, jangan sampai memiliki prasangka buruk yang hanya menimbulkan kecurigaan ataupun ketidaknyamanan dalam beragama.

3. Menghindari isu-isu Politik tentang agama

Dengan adanya isu politik tentang agama, sebagai umat beragama jangan sampai terpicu olehnya, dalam hal politik biarlah menjadi urusan pribadi masing-masing orang, karena dalam politik tidak perlu untuk membawa nama-nama agama untuk menghasilkan ataupun hanya untuk mendapatkan pungutan suara terbanyak. Dalam hidup bersama antar umat beragama, hendaknya semakin bersatu dalam memilih yang terbaik untuk Negara Indonesia.

Mempertahankan rasa toleransi antar umat beragama memanglah sangat sulit jika hal tersebut tidak tumbuh dari dalam diri masing-masing umat beragama. Jika dengan rasa kekeluargaan yang begitu sangat erat, serta sikap gotong royong yang tertanam dalam diri masyarakat Indonesia, maka rasa toleransi itu akan tetap ada dan terjaga. Mempertahankan rasa toleransi ini, sama saja mempertahankan sikap asli masyarakat Indonesia yang dari dulu tetap memperjuangkan dan mempertahankan kesatuan, kerukunan, dan saling bahu membahu satu sama lain dalam suatu perbedaan.